Rabu, 27 April 2011

Untuk Ukhti.......

Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama
dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu,
mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion
atau gaya jaman sekarang,
atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk

supaya mendapatkan ikhwan yang di idamkan
bahkan bisa jadi kierudung besarmu
hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja,
supaya bisa mendapat gelar akhwat
dan di kagumi oleh banyak ikhwan


Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu,
tapi akankah kelembutan suara ANTI sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu,
pada anak-anak jalanan,
pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu

Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu,
akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk
ketika melihat segerombolan anak-anak palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga
bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir,
akankah selembut itu hatimu
ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.

Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu,
mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuahnmu dengan bangun di tengah malam
dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu
serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan,
atau sebaliknya,
malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan
dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu,
mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan,
ataukah ANTI tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu,
sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang snagat mengerikan yaitu maksiat

Ukhti…cantiknya wajahmumu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu,
temanmu bahkan diri ANTI sendiri,
pernahkah ANTI menyadari bahwa kecantikan yang ANTI punya hanya titpan ketika muda,
apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan ANTI masih terlihat cantik,
jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat
supaya bisa menaklukan hati saudara dengan senyuman-senyuman busukmu

Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama
dengan tundukan semangatmu untuk beranui menundukan musuh-musuhmu,
terlalu banyak musuh yang akan ANTI hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu
yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,

Ukhti…tajamnya tatapanmu yang menusuk hati,
menggoda jiwa tida) menjamin sama
dengan tajamnya kepekaan dirimu teerhadapa warga sesamamu mu yang tertindas di palestina,
pernahkah ANTI menangis ketika mujahid-mujahidah kecil tertembak mati,
atau dengan cuek bebek membiarkan begitu saja,
pernahkah ANTI merasakan bagaimana rasanya berjihad yang di lakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan

Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin
dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat,
coba ANTI perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman,saudara bahkan keluarga ANTI sendiri
belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang ANTI rasakan,
bisa jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat,
berpakaian seksi dan berprilaku binatang yang tak karuan,
sanggupkah ANTI menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan
yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam

Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang khalolikmu,
ANTI adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah
semua setan mengintaimu,
imanmu dalam bahaya,
hatimu dalam ancaman,
tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu,
banyak cara yang harus ANTI lakukan mulai dari diri sendiri,
dari yang paling kecil dan seharusnya di lakuakn sejak dari sekarang,
kapan lagi coba….

Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap) saudaramu,
temanmu bahkan keleuargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan sombong,
pernahkah ANTI membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah,
merasa diri paling aktif,
bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain,
sesombong itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu

Ukhti ..ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau) mushola,
sadarkah ANTI kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan,
tidakkah ANTI memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq,
kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang ANTI masukan,
maukah ANTI di beri rizki sepertt itu?

Ukhti…rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunanah senin kamis yang ANTI laksanakan ,
kejujuran hati tidak bisa di bohongi,
kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksanakan tapi,
semanga ruhani tanpa di sadari turun drastis,
puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu,
separah itukah hati ANTI, makanan fisik yang ANTI pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan,
kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi

Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu,
kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang ANTI lewati,
sikap ramahmu pada orang ANTI temui sangat jarang terlihat,
bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan,
kalau itu kenyataannya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan banyak kader,
ingat!!! Dakwah tidak memerlukan ANTI tapi… ANTIlah yang memerlukan dakwah,
kita semua memrlukan dakwah

Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholikmu,
masihkah ANTI senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malamu?

Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi,
akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja
dan atau sanggupkah ANTI ketika sang mujahid akan segara menghampirimu

Ukhti…masih ingatkah ANTI terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini
bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik,
jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu.
maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek,
tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa
dan terbukti dalam hidup sehari-harimu

Ukhti…muhasabah yang ANTI lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan
dan kebusukan kelakuan ANTI yang di lakukan siang hari,
atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu,
sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur,
ANTI tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhak busuk mu di lupakan,
kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri
bukankah akhwat yang hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik
adalah yang terbaik???

Ukhti…pernahkah ANTI bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan) yang ideal,
wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti,
bukankah apa yang ANTI pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan
yaitu ingin mencari istri yang solehah dan seorang mujahidah,
kenapa tidak dari sekarang ANTI mempersiapkan diri menjadi seorangn mujahidah yang solehah?

Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri ANTI,
seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan
dan hanya kan mengeraskan hati sampai lupa waktu,
lupa Bantu o0rang tua,
kapan akan menjadi anak yang biruwalidain??
kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan,
mulai kapan ANTI akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat solehah?

Ukhti…apakah pandanganmu sudah terpelihara,
atau pura-pura nunduk ketika melihat seorang ikhwan
dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata harimau mencari mangsa,
atau tundukan pandangannmu hanya menjadi alasan belaka karena merasa berkerudung besar ?

Ukhti… hatimu di jendela dunia,
dirimu menjadi pusat perhatian semua orang,
sanggupkah ANTI menjaga izzah yang ANTI punya,
atau sebaliknya ANTI bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain
dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain,
kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain,
jadi kalo ANTI sendiri membuat kebobrokan akhlak maka akan merusak citra akhwat yng lainnya

Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang,
karena yakinlah preman sekalipun,
bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok
tapi semua orang menginginkan itsri yang solehah,
siapkah ANTI sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang??
MULAILAH DENGAN KITA PERBAIKI KELALAIAN KITA

Selasa, 26 April 2011

19 KEISTIMEWAAN WANITA MENURUT ISLAM (HADIS )

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

...
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya

12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Setelah membuka lalu membaca bingkisan ini yuk berikan senyum terindahmu bahwa Allah sangat memuliakanmu..

bagi sahabat fillah ada yang ingin di tagged sementara belum berteman dengan admin silahkan klik link di bawah ini
dan note ini sengaja tidak di tagged sebelumnya agar bisa berbagi dengan sahabat fillah semua..semoga bermamfaat

Rabu, 20 April 2011

LanGkaH seTan DalAM menelANJangi WaniTA

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah.
Berikut ini tahapan-tahapannya.
I. Menghilangkan Definisi Hijab
  Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya. Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar'i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?
Pertama, Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik," Tuh tidak apa-apa kan?
Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. "Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka. 
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.
Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, "Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. "Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang," setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. "Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin," begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
Keempat, Agak di Buka Sedikit Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik."

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. "Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit. Setan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja." Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis."

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki," gumamnya. "Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. "Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita." Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Setan tak mau ambil resiko.

Kesimpulan
Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, berusaha melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para muslimah sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Ya Allah, semoga semua Muslimah dapat teguh dalam melaksanakan agama-Mu ...
Wallahu a'lam bis shawab.

Source: Tausiyah

Kepribadian Seorang Muslimah Shalihah

Bagaimanalah gambaran pribadi seorang muslimah yang benar-benar shalihah? Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi telah menuliskan beberapa sifat, karakter dan kepribadian seorang muslimah yang shalihah secara utuh, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak hanya shalihah kepada Rabb-nya, akan tetapi juga shalihah di tengah-tengah keluarganya, rumah tangganya dan masyarakatnya. Berikut ini ringkasan dari apa yang beliau tulis.

WANITA MUSLIMAH TERHADAP RABB-NYA

Mukminah yang sadar akan jati dirinya
Senantiasa mengabdi kepada Rabb-nya
Menegakkan sholat lima waktu
Terkadang mengikuti sholat jamaah di Masjid
Menghadiri sholat ‘iid
Melakukan sholat sunnah rawatib dan sholat-sholat sunnah yang lainnya
Membaguskan sholatnya
Menunaikan zakat atas hartanya
Berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan Qiyam Ramadhan
Berpuasa sunnah
Menunaikan ibadah haji ke Baitullah
Melakukan umrah
Senantiasa menaati perintah Rabb-nya
Tidak berkhalwat dengan laki-laki asing
Iltizam berhijab secara syar’i
Menjauhkan diri sepenuhnya dari ikhtilath
Tidak berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya
Tidak melakukan perjalanan jauh kecuali dengan ditemani suami atau mahramnya
Senantiasa ridha terhadap qadha’ dan qadar Allah
Suka bertaubat kepada Allah
Memiliki rasa tanggung jawab terhadap anggota keluarganya
Orientasinya hanyalah ridha Allah Ta’ala
Benar-benar menghayati dan mengamalkan makna ibadah kepada Allah
Beraktivitas dalam rangka menolong agama Allah
Komitmen terhadap kepribadian yang islami dan ajaran Islam yang dianutnya
Loyalitasnya hanya kepada Allah
Melakukan kewajiban amar ma’ruf nahy munkar
Banyak membaca Al-Qur’an

WANITA MUSLIMAH TERHADAP DIRINYA SENDIRI

Aspek jismiyah-jasadiyah :
Seimbang dan pertengahan dalam makan dan minum
Rutin berolahraga
Bersih badan dan pakaiannya
Senantiasa menjaga kesehatan mulut dan giginya
Memperhatikan perawatan rambutnya
Memelihara keindahan tubuhnya
Tidak bertabarruj dan berlebih-lebihan dalam memakai perhiasan

Aspek aqliyah : 
Senantiasa memelihara akalnya dengan ilmu
Apa saja yang hendaknya dipelajari dan ditekuni oleh wanita muslimah ?
Wanita muslimah rajin menuntut ilmu
Jauh dari khurafat
Tidak pernah berhenti membaca

Aspek ruhiyah :
Iltizam dalam beribadah dan men-tazkiyah jiwanya
Memilih teman-teman dekat yang shalihah dan gemar mengadakan atau menghadiri majelis-majelis iman
Banyak mengucapkan doa dan dzikir yang ma’tsur

WANITA MUSLIMAH TERHADAP KEDUA ORANG TUANYA

Berbakti kepada kedua orang tuanya
Menyadari kemampuan kedua orangtuanya dan mengetahui kewajibannya kepada mereka berdua
Senantiasa bersikap baik dengan kedua orang tuanya meskipun mereka tidak beragama Islam
Sangat takut untuk mendurhakai kedua orang tuanya
Berbakti kepada ibunya kemudian ayahnya
Membaguskan cara berbaktinya kepada kedua orang tuanya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP SUAMINYA

Menikah sesuai aturan dan tuntunan Islam
Memilih suami yang baik
Taat dan berbakti kepada suaminya
Berbakti kepada ibu mertuanya dan memuliakan keluarga suaminya
Sayang kepada suaminya dan senantiasa berusaha membuatnya ridha
Tidak membocorkan rahasia suaminya
Setia di pihak suaminya dan berusaha selaras dengan pendirian dan gagasan suaminya
Mendorong suaminya untuk gemar berinfaq di jalan Allah
Membantu suaminya untuk taat kepada Allah
Senantiasa berusaha untuk menyenangkan suaminya
Berhias dan mempercantik diri untuk suaminya
Bersikap lembut dan pandai berterima kasih kepada suaminya
Menyertai suaminya dalam suka dan duka
Menundukkan pandangannya dari selain suaminya
Tidak menggambarkan wanita lain kepada suaminya sampai seolah-olah melihatnya
Membuat suaminya tenteram, nyaman, dan tenang
Pemaaf dan lapang dada
Berkepribadian kuat dan iltizam kepada agama sepanjang hayatnya
Berusaha menjadi isteri yang sukses

WANITA MUSLIMAH TERHADAP ANAK-ANAKNYA

Sangat bertanggung jawab atas anak-anaknya
Mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang sebaik-baiknya
Memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya
Memperlakukan sama dan adil antara anaknya yang laki-laki dan yang perempuan
Tidak mendoakan yang buruk atas anak-anaknya
Sangat memperhatikan segala hal yang bisa mempengaruhi kepribadian anak-anaknya
Mengajarkan akhlaq yang mulia kepada anak-anaknya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP KERABAT-KERABATNYA
Wanita muslimah senantiasa memelihara tali silaturahim sesuai dengan tuntunan Islam
Tetap menyambung tali kekerabatan meskipun kerabatnya itu tidak beragama Islam
Memahami silaturahim dengan maknanya yang luas
Tetap menyambung tali silaturahim meskipun mendapat tanggapan yang sebaliknya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP PARA TETANGGANYA
Wanita muslimah bersikap baik dan penyayang kepada tetangganya
Gemar memberikan nasihat yang baik kepada tetangganya sesuai dengan tuntunan Islam
Mencintai tetangganya sebagaimana mencintai dirinya sendiri
Senantiasa bersikap dan berbuat baik kepada tetangganya, sesuai dengan kemampuannya
Berbuat ihsan terhadap tetangganya meskipun ia tidak beragama Islam
Mengutamakan tetangganya yang lebih dekat
Berusaha menjadi tetangga yang baik bagi para tetangganya
Bersabar terhadap sikap buruk para tetangganya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP SESAMA AKHOWAT DAN PARA SAHABATNYA
Mencintai para akhowat dan bersaudara dengan mereka karena Allah
Tidak memutuskan persaudaraan dengan para akhowat ataupun memboikotnya.
Pemaaf dan lapang dada terhadap mereka.
Bersikap rendah hati kepada mereka.
Suka memberi nasihat yang baik kepada mereka.
Bersikap dan berbuat baik kepada mereka.
Tidak memusuhi atau menyakiti mereka, dan juga tidak ingkar janji kepada mereka.
Memuliakan mereka.
Mendoakan mereka ketika tidak bersama-sama mereka.

WANITA MUSLIMAH TERHADAP MASYARAKATNYA
Berakhlaq baik.
Jujur dan tulus.
Tidak berdusta dan berkata-kata buruk.
Suka memberi nasihat yang baik.
Suka menunjukkan dan mengarahkan orang lain kepada kebaikan.
Tidak menipu atau berkhianat.
Menepati janji.
Menjauhi sifat nifaq.
Bersifat pemalu.
Pandai menjaga diri.
Tidak berbuat sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat.
Tidak suka mengobral kata dan membuka aib orang lain.
Jauh dari sifat riya’.
Bersifat dan bersikap adil.
Tidak suka berbuat zhalim.
Pemaaf dan lapang dada, termasuk terhadap orang yang tidak menyukainya.
Tidak gembira dengan penderitaan orang lain.
Tidak suka berprasangka buruk.
Menghindarkan lidahnya dari ghibah dan namimah.
Tidak suka mengolok-olok atau berkata-kata keji.
Bersikap baik dan sopan kepada orang lain.
Bersifat penyayang.
Beraktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Peka dan empatik terhadap orang yang hidupnya menderita atau berkekurangan.
Berjiwa mulia dan murah hati.
Tidak mencela ketika bersedekah atau memberikan sesuatu kepada orang lain.
Berjiwa lembut.
Suka bermudah-mudah dan tidak suka menyulitkan.
Tidak hasad.
Jauh dari sikap haus publisitas dan popularitas.
Jauh dari sikap berlebih-lebihan dan memaksakan diri.
Kepribadiannya disukai banyak orang.
Bisa menjaga rahasia.
Tawadhu’ (rendah hati).
Seimbang dan pertengahan dalam hal pakaian dan penampilannya.
Memiliki perhatian yang besar pada urusan kaum muslimin.
Memuliakan tamu.
Menundukkan perilaku dan kebiasaannya pada timbangan Islam.
Tidak memasuki rumah orang lain kecuali setelah mendapat ijin.
Tidak meninggalkan majelis kecuali sampai urusannya dengan majelis itu selesai.
Menghormati orang yang lebih tua dan orang-orang yang dimuliakan.
Tidak suka menyelidikkan pandangannya pada rumah orang lain.
Sebisa mungkin tidak menguap dalam majelis.
Menetapi adab islami ketika bersin.
Tidak menggunting dalam lipatan untuk mendapatkan kedudukan.
Memilih pekerjaan yang sesuai dengan kewanitaannya.
Tidak menyerupai kaum laki-laki.
Senantiasa mengajak kepada kebaikan.
Ber-amar ma’ruf nahy munkar.
Berdakwah dengan cara yang hikmah.
Bergaul dengan para wanita yang shalihah.
Berusaha mendamaikan kaum muslimat yang saling bermusuhan.
Bersabar atas perilaku para wanita yang kurang menyenangkan dirinya.
Pandai berterima kasih.
Mengunjungi yang sakit.
Tidak meratapi mayit.
Tidak mengiringi jenazah.

http://menaraislam.com/content/view/88/41/

Dialah wanita....


Katanya wanita itu lemah
Ternyata wanita itu kuat
Lebih kuat dari terjangan ombak

Katanya wanita itu duduk di belakang pria
Ternyata wanita itu memimpin pria
Di setiap lekuk pahit manis kehidupan

Katanya wanita itu lebih rendah daripada pria
Ternyata wanita itu lebih peka nalurinya
Sehingga jangan pernah merendahkan perasaannya

Katanya wanita itu begitu rapuh hatinya
Ternyata wanita itu merapuh karena memberi kekuatan
Sesuatu yang tak dapat dibendung oleh kata

Lihatlah air matanya
Keluar turut merasakan
Sedih gembira
Menangis tertawa
Apa pun beragam perasaan

Lihatlah senyum tawanya
Di saat dia ingin berteriak dan menangis

Lihatlah kedua tangannya
Di sana dia menggunakan segalaya
Untuk memeluk, membelai dan berkreasi

Lihatlah kelembutan hatinya
Hingga pisau tajam pun
Tak mampu membelahnya



Dia lemah tapi kuat
Dia lembut tapi kokoh
Dia rapuh tapi tahan banting

Dia hanya punya satu hati
Tapi mampu membagi hati
Dia hanya punya dua tangan
Tapi mampu mengganda gunakan tangan

Sepatutnyalah Pria melindungi wanita
Bukan karena dia lemah, lembut dan rapuh
Tapi sudah selayaknya
Mengagungi dan menjaga
Mahluk berharga ciptaan-Nya

Minggu, 17 April 2011

Langkah Setan Menelanjangi Wanita

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau 
pakaian muslimah.
Berikut ini tahapan-tahapannya.
I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya. Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar'i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?
Pertama, Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik," Tuh tidak apa-apa kan?
Kedua, Membuka Leher dan Dada Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. "Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.
Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang Setan berbisik lagi, "Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. "Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang," setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. "Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin," begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
Keempat, Agak di Buka Sedikit Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik."

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. "Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit. Setan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja." Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis."

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki," gumamnya. "Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. "Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita." Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Setan tak mau ambil resiko.

Kesimpulan
Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, berusaha melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para muslimah sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Ya Allah, semoga semua Muslimah dapat teguh dalam melaksanakan agama-Mu ...
Wallahu a'lam bis shawab.

Source: Tausiyah

Jumat, 15 April 2011

“I’m muslimah and very happy.”

Bagaimana tidak bahagia, kalau dengan kemuslimahan ini kami masih tetap bisa melakukan banyak hal tanpa perlu melanggar aturanNya. Bagaimana tidak bahagia, kalau dengan kemuslimahan ini kami menjadi lebih baik dari hari ke hari dalam ketaatan karenaNya. Dan bagaimana kami tidak bahagia, karena semakin kami bangga dengan kemuslimahan ini, maka semakin Allah menyayangi kami.
Tahukah engkau apa artinya jika Allah telah sayang pada seseorang? Mari kita dengar firmanNya dalam sebuah hadits qudsi :
Berkata Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda :
Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia Ta’ala memanggil Jibril AS seraya berfirman :
“Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah dia.”
Beliau SAW kemudian bersabda :
Maka Jibril AS pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil terhadap penghuni langit : ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Maka seluruh penghuni langit mencintainya. Kemudian di bumi ia diterima.
Apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia Ta’ala memanggil Jibril AS seraya berfirman :
“Sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah ia/”
Lalu ia dibenci oleh Jibril AS. Kemudian Jibril AS memanggil penghuni langit : ‘Sesungguhnya Allah membenci Fulan, maka bencilah kamu sekalian terhadapnya.’
Kemudian Beliau SAW bersabda : Kemudian ia di bumi dibenci oleh orang-orang.
[HQ.3.5_Ditakhrijkan oleh Al-Bukhari, Muslim] [MZ74-79]
Lalu, apa lagi yang kurang dalam hidup ini jika Allah SWT, para malaikat, penghuni langit, dan penghuni bumi sedemikian istimewa menempatkan kita? Yakinlah, kita tak kan pernah merasa sendiri meski sedang seorang diri.
Akan selalu ada kebaikan dalam kebaikan tercipta, karena memang demikianlah keberkahan hidup terengkuh. Dan pastinya berbeda sekali dengan kedudukan orang kedua dalam hadits tersebut, dimana pasti menjadi pilihan berikutnya jika tak memilih pilihan sebelumnya, yaitu menjadi seseorang yang dicintai Allah SWT.
Jika jelas demikian, lalu alasan apa yang masih membuat sebagian dari kita enggan hidup dengan kemuslimahan ini?
Apa? Jadi muslimah itu ribet?
Apakah yang kau anggap ribet itu mengenakan kain penutup kepala yang lebar hingga menjuntai ke dada? Sementara itu adalah penjagaan terbaik dari Allah yang disebut hijab. Yang maknanya lebih dari sekedar kain penutup kepala. Yang dengannya engkau tak hanya aman, namun juga mengamankan mata dari yang bukan haknya.
Apakah yang kau sebut ribet itu harus memakai pakaian panjang longgar dan tidak transparan? Sementara justru itulah letak harga diri fisikmu. Pun demikian, kau juga aman dan mengamankan syahwat para lelaki tak kuat iman. Itulah yang disebut langkah preventif dari pintu perzinahan, terlebih (na’udzubillahi min dzalik) pemerkosaan.
Kalaupun toh memang ribet, hanya seribet itu kan? Ribet yang tak’kan membuat hidupmu sengsara. Sedikit kepanasan bukan masalah besar, toh akan menjadi sangat biasa jika kau mengenakannya tiap hari.
Ah, jika kita bicara ribet, bukankah shalat lima waktu itu lebih ribet dari pada yang “sembahyang” sepekan sekali? Jangan-jangan kau mengatakan shalat lima waktu juga ribet? Ups, maaf… bukan bermaksud su’udzan, hanya selintas pikiran yang tiba-tiba muncul sebagai bahan perbandingan.
***
Apa? Jadi muslimah itu sulit?
Hei, jangan membuatku tertawa. Bukannya justru sangat simple dan sangat nyaman dengan apa yang ada. Tidak perlu punya se-tas make-up tuk memoles wajah agar tetap terlihat cantik menarik, toh wanita bukanlah benda pajangan yang harus menarik perhatian. Kita sedang tidak jualan diri kawan! Tapi kita sedang hidup dengan akal, hati, dan jasad kita sebagai manusia yang bemartabat.
Muslimah tidak perlu update fashion hanya agar tidak dibilang kampungan dan ketinggalan jaman. Karena pakaian takwa ini adalah model yang tidak pernah lekang dimakan jaman. Akan tetap seperti ini dari dulu dan sampai kapanpun. Kenapa bisa demikian? Karena acuan syarat pakaian takwa ini sudah dipatenkan langsung dari yang menciptakan jaman, yang tentu saja lebih tahu tentang perkembangan jaman. Acuan syarat yang jauh lebih valid dan sempurna, karena juga diperhatikan efek samping untuk diri sendiri maupun untuk orang di sekitar.
Jadi, apanya yang sulit? Oh, apakah tidak bersentuhannya dengan lawan jenis yang bukan mahram, meskipun hanya berjabat tangan itu yang disebut sulit? Ketahuilah, bahwa justru itulah bagian dari istimewanya muslimah. Tak disentuh selain pada yang sudah berhak. Dengan garis jelas antara haram dan halal.
Dan siapa bilang sulit? Hanya perlu sedikit bersiasat agar tetap aman dan nyaman. Misalnya engkau hanya perlu menelangkupkan kedua tangan di depan dada, sedikit tersenyum sambil berucap, “Maaf, saya sudah wudhu.” kalau ketemu lawan dan suasana yang tidak kondusif untuk menjelaskan bahwa memang selain mahram dilarang bersentuhan. Karena tidak bisa dipungkiri masih banyak yang “belum bisa menerima” bahkan ada yang belum mengerti tentang hukum yang satu ini, dimana pernah dikisahkan bahwa Nabi SAW lebih memilih ditusuk dengan besi panas dari pada menyentuh wanita yang bukan mahram.
Dan ini sedang tidak berbohong, karena kalimat bentuk lampaunya tidak menjelaskan kapan waktu wudhunya, “sudah wudhu” bisa berdurasi sejam yang lalu, sehari yang lalu, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau kalau perlu setahun yang lalu. Jadi, kalau masih juga bilang sulit, itu tandanya sih kurang kreatif saja kali ya?
***
Apa? Jadi muslimah itu kudu pinter ngaji? Banyak tahu tentang hukum agama? Tidak boleh tertawa cekakan? Tidak boleh teriak-teriak? Tidak boleh jutek? Tidak boleh bla, bla, bla…
Ayolah kawan, jangan lagi cari alasan, karena semakin banyak alasan semakin menunjukkan kualitas diri, pun semakin menunjukkan kesalahan. Semuanya ada awal mulanya, semua ada proses dan alurnya. Engkau hanya perlu satu kata kunci sukses menjadi muslimah, yaitu taat. Bahasa Al-Qur’an-nya sih sami’na wa atha’na. Karena demikianlah sikap dan sifat para sahabat/sahabiyah dahulu ketika menerima ketentuan syari’at dari untaian tutur sang Nabi SAW.
Taatlah niscaya akan bahagia. Bukan bahagia yang semu, bukan bahagia yang dibayangi kekhawatiran takut kehilangan kebahagiaan itu sendiri. Tapi ini bahagia yang menghujam ke dasar kalbu. Bahagia yang membahagiakan. Karena hanya ada kata sabar dan syukur di dalamnya, yang bermula dari rasa yang sama; percaya akan kebaikan-kebaikan di setiap takdirNya. Tak ada umpatan, keluhan, apalagi penyesalan tentang kehidupan.
Jadi jika demikian tentang kebahagian itu, maka kamilah yang paling lantang berkata, “I’m muslimah and very happy.”

Sadarilah..Insan Istimewa… Bahwa Kelembutan Bukan Kelemahan, Bukan Jua Penghinaan Dari Tuhan, Bahkan Sebagai Hiasan Kecantikan…

Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.
Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.
Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Allah mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.
Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.
Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele… hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya…sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu… kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.
Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah wanita. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah wanita.
Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki… tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi…. tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya… kata-kata yang lembut… ungkapan-ungkapan sayang yang sepele… namun baginya sangat berarti… membuatnya aman di dekatmu….
Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang… seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya.
Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna.
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan Ringgit atau Rupiah dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya…. tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya…Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena wanita adalah bagian dari laki-laki… apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana…. karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga… karena kau dan dia adalah satu…. dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.
Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.
Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa seganas srigala.

Selasa, 12 April 2011

Salahkah aku jika iri melihat akhwat – akhwat sahabatku yang begitu shalehah??


Yang begitu dekat dengan Allah..

Yang begitu taat padaNya dan Rasulullah..
...
Yang menyerahkan semua hidupnya hanya untuk Allah..

Yang bisa menjaga hatinya dengan baik..

Yang tidak membiarkan syaitan masuk untuk menggoda mereka karena begitu kuat kemantapan hatinya..

Yang begitu anggun dengan pakaian muslimah..

Yang semakin terlihat indah karena keindahan akhlak mereka...


Kecantikan wajah yang mereka tutupi dengan kerudung dan pakaian yang menutup aurat dengan rapat..

Tak ketinggalan dengan kecantikan akhlak mereka yang membuat semakin membuat mereka terlihat cantik..

Cara mereka membawakan diri dan menjaga dirinya..

Membuat aku berkata di dalam hati..”Aku ingin Seperti Mereka...”

Wajah mereka terlihat begitu bersih oleh basahnya air wudhu..

Selalu terlihat manis dengan senyuman keikhlasan yang selalu tersungging di bibirnya..

Dengan lemah lembut sikapnya yang begitu rendah hati..


Sungguh aku begitu mengagumi mereka..

Subhanallah..

Mereka membuatku iri..

Membuatku minder dengan akhlak dan kepribadaian mereka..

Sedangkan diriku sendiri masih jauh dari mereka..

dan tentunya hanya Allah dan malaikatNya yang mengetahuinya telah begitu banyak dosa yang telah kuperbuat..

Astaghfirullahal adzim..

Tetapi ketika aku berkata aku begitu mengagumi mereka..

Mereka berkata kepadaku,

”Justru aku iri denganmu ukhti yang sedang berusaha untuk semakin dekat dengan Allah.. ga mau ketinggalan Ah..Mau dekat sama Allah juga..Kami sayang padaMu Ya Allah,,”

Lalu aku bercerita kepada akhwat yang lain bagaimana diriku dengan begitu banyak dosa yang mungkin begitu jauh jika dibandingkan dengannya..

Lalu sahabat akhwatku pun berkata..

”Mungkin aku juga lebih buruk darimu Gis,,tapi karena kebaikan Allah yang masih menutup aib – aibku jadi Gis melihat Seperti itu..tentunya setiap orang juga tidak langsung menjadi shalehah..tetapi melalui berbagai proses...”

Begitu kata sahabat akhwatku yang lain...

Subhanallah..Begitu rendah hatinya mereka...

Semakin malu aku..

Mereka yang sudah begitu shalehah pun masih begitu rendah hati..

Sedangkan aku yang seperti ini pun masih sering sombong......

Aku hanya dapat beristighfar mengingat semuanya...='(

Gis juga ingin bisa seperti itu..seperti mereka yang shalehah namun tetap rendah hati..

Dan ada yang paling penting, mereka membuat Gis optimis dengan bilang,”Gis Pasti Bisa Berubah Q...Asal Gis sendiri yakin Kalau Gis mau berubah,,,”

Begitu banyak pelajaran yang aku dapat dari mereka..


Aku tau..Mungkin aku bukan Hamba kebangganMu Ya Rab..

Bukan seorang hamba yang dapat membuatMu tersenyum..

Tapi izinkanlah Hamba kembali mendekat padaMu Ya Rabb..

Izinkanlah Hamba kembali ke dalam PelukanMu..


alhamdulillah..

Terima kasih kepadaMu Ya Allah yang telah begitu sayang kepadaku dengan mengirimkan sahabat2ku sebagai perantara untuk banyak mengingatkanku..

Terima kasih kepada sahabat2ku yang telah begitu sabar dalam mengingatkanku dan menjawab semua pertanyaanku..

Smoga Allah membalas kebaikan dan semakin memantapkan hati kalyan wahai sahabat2ku...

A..min...


Aku akan Berusaha...!!!

Aku Harus Bisa...!!!!^_^

Ga mau terlalu ketinggalan sama kalyan , sahabat2ku..mau deket sama Allah juga....^_^

Minggu, 10 April 2011

Wahai Perhiasan Terbaik di Dunia, Aku Sangat Cemburu...!!!

Bukan karena aku bahagia, bukan karena aku bangga...tapi ada rasa miris, cemburu dan bahkan mungkin marah...
Maafkan aku...karena hari ini aku harus jujur untuk men”cambuk”mu dengan kata-kata yang sebenarnya tak kuharapkan keluar dari pita suaraku ini...
Di kejahiliyahanku dulu aku sempat mengagumimu secara diam-diam, pada saat kulihat kau dengan percaya diri mengenakan baju 'kebesaranmu' yang menghalangi pandangan setiap laki-laki untuk menikmati keindahan auratmu, saat itu jangankan aku, bahkan orang kafir sekalipun menoleh ke arahmu...kau sangat hebat dalam usaha menjaga perhiasan yang Allah berikan padamu...aku berteriak dalam hati “Allahu Akbar..Allahu Akbar..Laa ilahailAllah...!!!”
TAPI ternyata aku salah ukhti...
Aku tak lagi mengagumimu karena ku tau ketakutanmu padaNYA tak sebesar yang kukira, begitu gampangnya sekarang orang-orang yang tidak halal bagimu...menikmati keindahan wajahmu, manisnya senyummu, dan....... tidak sadarkah kau telah menyita perhatian lawan jenismu, walau itu hanya memajang foto-foto lewat FB, FS, Twitter dan yang lainnya......!!!!
Saat itu kau kemanakan Allah...? saat itu dimanakah imanmu bersemayam...??
Aku tak lagi mengagumimu karena ku tau ketakutanmu padaNYA tak sebesar yang kukira, karena pakaian 'kebesaranmu' tak jadi jaminan sucinya hatimu, lalu apa yang membedakanmu dengan wanita awam??? Dimana kau selipkan rasa malu yang akan mengangkat derajatmu lebih tinggi dari mereka yang tak tersentuh dakwah keislaman???
Sadarkah bahwa engkau menutup aurat agar kau tak disamakan dengan wanita gampangan???
Sadarkah bahwa engkau dianggap lebih tahu perihal iman dan keislaman???
Sadarkah engkau adalah tiang agama dan negara???
Bukankah nanti engkau yang akan mengajari anak-anak mu tentang surga dan neraka???
"...Wahai perhiasanku..!
Adakah alasan syar’i untuk memampang foto-foto di dunia maya?
Tidakkah engkau sadar bahwa foto-foto mu dikoleksi tangan-tangan jahil?
Banggakah engkau wahai perhiasanku menanggung dosa mata-mata yang memandang?
Tidakkah engkau sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang kau lakukan?
Maukah engkau mencium harum wewangian surga? Duh, Kasihan bila engkau mengatakan “mau”...!!!
Ingin dikatakan cantik......???
Semua wanita itu cantik. Tak perlu diucapkan. Tapi baiklah akan saya katakan kepada engkau...!!!
“Engkau cantik, sahabat”
Puas kah ?
Gembira kah ?
Riang kah ?
Menyuburkan keimanan kah ?
Menambah level ketakwaan kah ?
Meningkatkan kapasitas keilmuan kah ?
Sayangnya itu adalah ungkapan gombal yang basi nan memuakkan. Namun bisa membuat mereka terbang ke dunia hayal.
Ayolah ukhti...!!!
Buat islam ini bangga dengan ke”akhwatan”mu...!!!
Buat kami bangga dengan keislamanmu yang benar-benar islam...!!!
Buat kami bangga, bahwa engkaulah sebaik-baik perhiasan bagi kami...!!!
Perhiasan yang hanya menampakkan keindahan untuk yang memilikinya, bukan menampakan keindahan dan senyum mu di dunia maya...!!!
Apakah dengan memajang foto-foto mu di dunia maya maka bidadari-bidari surga benar-benar cemburu pada mu...???
Kini, layakkan dirimu dengan panggilan akhwat..! akhwat sejati yang hanya berjalan dijalan yang halal untukmu.
Maafkan aku ukhti...!!!

impianku menjadi wanita shalihah

alhikmah.com - "Baiti jannati" itulah untaian kata indah yang keluar dari bibir mulia Rasulullah SAW, dalam mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang sakinah mawaddah warohamah dan penuh kebahagiaan.

Kebahagiaan dalam rumah tangga seorang muslim tidaklah didasari oleh harta dan kecantikan semata, walau tak dapat dipungkiri, kalau keduanya merupakan salah satu faktor penunjang.

Kalau kita cermati lebih lanjut dan menghayati kehidupan rumah tangga Rasul SAW, kita akan menemukan dua faktor utama yang menyebabkan rumah beliau seperti syurga. Dua faktor tersebut adalah suami shaleh dan istri yang shalehah, kenapa??, karena keduanya orang yang paham betul bagaimana cara membahagiakan pasangan hidupnya.

Suami shaleh adalah seorang suami yang selalu ingat bahwa Allah memerintahkannya agar ia mempergauli istrinya dengan baik dan ia tahu bahwa istri merupakan amanah yang dititipkan Allah kepadanya, karenanya, membahagiakan istri merupakan ibadah baginya.
Demikian pula dengan istri yang shalehah, ia mengerti betul bahwa ketaatannnya kepada suami adalah perintah Rasul dan merupakan ibadah yang dijanjikan pahala oleh yang Maha Pengasih. Begitulah, suami yang shaleh dan istri shalehah apabila mereka berdua saling mencintai maka keduanya akan selalu berusaha merealisasikan cinta tersebut dengan saling membahagiakan pasangannya. Namun jika keduanya tidak saling mencintai (kayaknya nggak mungkin, ya!!??) atau salah seorang diantara keduanya tidak mencintai yang lain atau pada saat-saat kesel dan sebel, niscaya mereka tidak akan menyakiti satu sama lain.

Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis lebih menitik beratkan pembahasan tentang wanita shalehah tanpa mengurangi eksistensi pria shaleh, karena pada prinsipnya mereka mempunyai tuntutan dan pahala yang sama. Allah berfirman : "Barang siapa yang mengerjakan amalan-amalan shaleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk kedalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun". (Qs 4 : 12). Lihat juga firman Qs 9 : 71 dan Qs 33 : 35.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para pemuda agar mereka lebih mempriorotaskan memilih dzaatuddin (baca : wanita shalihah) untuk dijadikan pendamping hidupnya. Beliau bersabda yang artinya : "Wanita dinikahi karena empat perkara : "karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama (shalehah) niscaya engakau akan bahagia". (Muttafaqun Alaih)

Wanita shalihah..... Ia merupakan sosok makhluk lembut yang menjadi idaman bagi setiap muslim yang shaleh. Karena pada dirinya terdapat perhiasan terindah di dunia ini sebagaimana disinyalir oleh Sang pembawa kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya : "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah". Lantas seperti apasih wanita shalehah itu???. Untuk mengetahui jawabannya baca aja terus, promosi nich. J

Wanita shalehah adalah wanita yang benar-benar mengahambakan diri kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya. Ia menjauhkan diri dari perbuatan syirik baik kecil apalagi besar, tidak menyembah kecuali kepada Allah, tidak minta kepada kuburan atau pohon beringin, tidak memberi sesaji kepada Ratu Laut Selatan atau ratu-ratu lainnya, tidak kedukun, nggak make jimat dan banyak lagi perbuatan syirik yang dapat meluluh lantakan amal shaleh Allah berfirman yang artinya : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi sebelummu : "Jika k amu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tetulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sambah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur".

Lebih gawat lagi Allah tidak akan mengampuni dosa syirik sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa saj yang di kehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka ia telah tesesat sejauh-jauhnya".(QS 4 : 116)

Wanita shalehah adalah wanita yang taat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Allah SWT menyelaraskan perintah beribadah hanya kepadanya dengan perintah berbuat baik dengan orang tua. Perhatiakan firman Allah dalam Qs Al-Israa' ayat 23-24 yang artinya : "Dan Tuhanmu telah memrintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka da n ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Lihat juga Qs 31 : 13-15

Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat sebagai kebahagian tersendiri baginya, seperti yang dilalkukan oleh idolanya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa'i dari Anas Ra : "Dan kujadikan shalat sebagai permata hatiku". Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada waktunya, khusu' dalam shalat-shalatnya, gemar berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam do'anya antara takut dan penuh harap.

Wanita shalehah..... Jilbab adalah pakaiannya, busana muslimah yang menutup rapat seluruh auratnya, pakaian yang disyariatkan oleh Sang Penguasa jagad raya kepadanya. Allah berfirman yang artinya : "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Jilbab adalah syi'ar islam, hanya jilbab yang menjadi pembeda antara muslimah dan wanita kafir di tempat umum. Wanita shalehah tahu apapun yang disyari'atkan Allah kepada manusia, tidak lain untuk kebaikan mereka.

Wanita shalehah.... Dalam dirinya terkumpul kebaikan akhlak, adab baginya lebih baik dari zahab (emas), penghias bibirnya adalah zikrullah dan bacaan Al-Qur'an, pemerah pipinya adalah rasa malu, eye shadawnya gahdul bashar dan ia selalu menjaga kesuciannya sebagai aplikasi dari firman Allah yang artinya : "Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasanya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudar-saudara leleki mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs 24 : 31).

Ia juga menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki yang bukan muhrim, baik melalui bersalaman apalagi diraba-raba. (Iiii ngeriii).Rasul SAW bersabda yang artinya : "Sekiranya ditusukkan jarum besi ke kepala salah seorang diantara kamu, itu lebih baik dari pada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya". (HR At-Thabroni dan Baihaqi dari mi'qol bin yasaar)

Wanita shalehah adalah wanita yang terdidik dengan tarbiyah islamiyah, terus memperdalam ilmu syar'i, aktif dalam kegiatan dakwah beramar makruf nahi mungkar.

Wanita shalehah..... Ia senantisa berusaha menghindari ikhtilat, berkhalwat, apalagi pacaran. Pacaran? makhluk apaan tuh???.... Tidak la yau. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ""Tidaklah laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya adalah setan".(Hr Tirmizi)

Wanita shalehah.... Hari-hari libur dari ritualnya ia ganti dengan dangan hal-hal yang bermanfaat, membaca buku-buku islam, mendengar kaset-kaset ceramah, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya.

Pendeknya, wanita shalehah adalah sosok wanita yang taat melaksanakan perintah Allah, sungguh-sungguh terhadap kewajiban dan hirs terhadap nawafil, sehingga ia dapat menggapai cintaNya sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsy yang dirwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abi Hurairah yang artinya : "Rasul bersabda : "Allah berfirman : "Barang siapa yang menjadikan selain Ku sebagai sekutu, Aku telah mengizinkan agar ia diperangi, tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih dari yang Aku wajibkan, dan hambaku itu selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya, apabila Aku telah mencintainya, Akulah pendengaranya yang ia gunakan untuk m endengar dan pengelihatannya yang ia gunakan untuk melihat dan tangannya yang ia gerakan dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan, apabila ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri dan apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi (Hr Bukhary)

Dan meninggalkan laranganNya, berusaha menghindari yang makhruh dan sungguh-sungguh menjauhi yang haram. Namun bukan berarti ia tak pernah melakukan kesalahan dan dan luput dari perbuatan dosa, tidak, karena tidak ada di muka bumi ini orang yang tak penah berdosa sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW yang artinya : "Setiap anak Adam pernah melakukan perbuatan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat". Sebagai manusia biasa, ia terkadang terjerumus pada perbuatan maksiat, akan tetapi ia akan cepat bertaubat dari kesalahannya tersebut dan bersegera menuju ampunan Allah sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (Qs 3 : 135).

Seluruh hari-harinya adalah ibadah, praktis dari bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan ibadah, no time withouth ibadah begitulah mottonya. Maka jadilah ia seorang muslimah yang berakidah bener, ibadah seeur, akhlak bageur, berbadan seger dan otaknya pun pinter. So pemuda muslim akan ngiler, trus ngincer untuk selanjut nguber. Nah lho.....

Wanita shalehah.... Ketika di khitbah oleh seorang muslim yang shaleh dan multazim, ia tidak menolaknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Jika datang kepadamu (mengkhitbah) orang yang kamu ridha dien dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia, bila tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar". Ia memprioritaskan dua syarat dien dan akhlak, namun tidak terlalu ghulu (berlebihan) dalam menyaring dan menentukan pilihan, sebab ia tahu tidak ada orang zaman sekarang yang imannya setaraf dengan Abu Bakar atau Umar. Cukuplah baginya pemuda yang shaleh dan multazim, itulah yang ia nantikan.

Suami..., ah gadis mana yang tidak mengenangkan suami, pendamping dan pasangan hidup, yang akan memberikan kebahagiaan dan keceriaan? Rasanya semua gadis mengimpikannya. Akan dinantinya saat-saat kedatangan sang pujaan hati dengan debar bahagia di dada, dengan rona memerah dipipi, terlambunglah angan dan teruntailah harapan : "Akankah kumiliki suami idaman nan shaleh?, suami yang dapat dijadikan tempat berbagi, tempat belajar, tempat mencurahkan isi hati , tempat bermanja, juga tempat menyerahkan ketaatan agar tercapai ridha Ilahi, suami yang menjadi qowam yang dapat menggandeng tangan pasangannya menuju syurga Allah, suami yang menjadi teladan, suami yang menjadi pendidik, suami yang menjadi kecintaan, aah pantas kiranya tak boleh sembar angan memilih suami......

Wanita shalehah..... Saat memasuki jenjang pernikahan, terbetik azam dalam hatinya, untuk mengoptimalkan diri dalam mencurahkan ketaatan kepada suaminya, terngiang di telinganya nasehat seorang ibu Umamah binti Harits kepada putrinya dimalam pernihkahan sang putri tercinta : "Wahai putriku tersayang... Sesungguhnya nasehat ini jika ditinggalkan karena keagungan adab maka kutinggalkan ia untukmu. Nasehat ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai (lupa) dan petunjuk bagi yang berakal, jika seorang wanita tidak butuh terhadap pernikahan, niscaya kedua orang tuanya lebih tidak membutuhkannya, akan tetapi keduanya sangat membutuhkannya, karena wanita diciptakan untuka lelaki dan laki-laki diciptakan untuk wanita. Putriku sayang... kini engkau akan berpisah dari udara dan dunia remaja yang akupun telah melaluinya. Kini engkau akan menjalani hidup baru yang juga pernah kujalani, menuju kehidupan yang belum engkau ketahui dan teman yang belum engkau pahami, dia akan menjadi raja dan pelindung bagimu. Jadilah engkau budaknya, niscaya dia akan menjadi budak yang dekat denganmu, ingat dan peliharalah sepuluh point yang akan menjadi modal dan simpanan bagimu.

Yang pertama dan kedua adalah : Tunduk berkhidmat kepadanya disertai dengan qona'ah. Memperhatikan ucapannya disertai dengan to'ah (taat).

Yang ketiga dan ke empat : menjaga persaan mata dan hidungnya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang jelek darimu dan jangan tercium olehnya kecuali sesuatu yang harum dan wangi.

Adapun yang kelima dan enam : perhatikanlah watu makan dan tidurnya, karena rasa lapar dapat menimbulkan emosi dan kurang tidur bisa mengundang amarah.

Yang ke tujuh dan delapan : menjaga hartanya serta menaruh hormat terhadap keluarganya, aturlah hartanya dengan baik dan pergauilah keluarganya sebaik mungkin.

Dan yang ke sembilan dan sepuluh : jangan engkau maksiat dan menentangnya, jangan pula engkau beberkan rahasianya, bila engkau menentangnya maka engkau telah mengobarkan kemarahannya dan jika engkau membeberkan rahasianya niscaya engkau tidak akan merasa aman akan kepergiannya. Kemudian jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan jika ia sedang bersedih dan jangan pula menampakkan kesedihan bila ia sedang gembira.

Wanita shalehah..... Ia tahu bahwa kehidupan rumah tangga tidak melulu berjalan mulus, berbentangkan permadani. Kehidupan rumah tangga tak ubahnya sebuah kapal yang berlayar di tengah samudra, terkadang tenang dengan ombak dan riak-riak kecil, namun dilain waktu angin kencang melanda, badai menghantam, ombak bergulung seakan ingin menenggelamkan kapal dan seluruh isinya. Saat seperti itulah peranan suami istri teruji, jika mereka kompak, bahu-membahu dengan saling pengertian, InsyaAllah biduk akan selamat sampai ketepian.

Wanita shalehah..... Ia menjadi sesuatu yang paling berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa bahagia dihati. Sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang artinya : "tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah, apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya". (HR Ibnu Majah). Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya : "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka". (Qs 4 : 34). Ia selalu ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang suami.

Wanita shalehah..... Ia sabar saat-saat sang suami meninggalkannnya untuk menuntut ilmu, mencari rizki, atau kepentingan dakwah dan menyambut kepulangan suami dengan senyum mengembang dan wajah ceria.

Wanita shalehah..... Apabila suaminya dilanda futur, semangatnya mengendur, ia tampil menegur "Mas kok loyyo", memberikan motivasi dan mengobarkan semangat juangnya.

Wanita shalehah..... Ia selalu melahirkan generasi robbani, mengenalkan putra-putrinya kepada Allah sejak dini, bahkan sebelum sang anak itu terlahir kedunia. Mengasuhnya dengan sabar dan penuh keibuan, mendidiknya dengan pendidikan islami, mengajari Sunnah-sunnah Nabi, akhlakul karimah dan lain sebagainya. Ibu adalah madrasatul Ula bagi putra-putrinya.

Dengan demikian ia akan menjadi mar'ah shalehah, zaujah muti'ah dan ummu madrasah. Singkatnya, wanita shalehah adalah gambaran sosok hamba Allah, pengikut Rasul, anak, istri, ibu dan anggota masyarakat yang baik dan menjadi uswah hasanah bagi orang lain.

Indah nian alunan nasyid yang berbunyi : "Sungguh indah permata dunia, intan mutu manikam, emas dan berlian yang memikat hati. Namun tiada seindah bunga wanita shalehah harapan agama.......
smoga ku mampu tuk menjadi wanita shalihah yang di inginkan oleh seseorang yang akan mendampingi hidupku kelak...